Wednesday, October 11, 2006

Untuk apa manusia diciptakan?

Sering kan mendengar bahwa setiap dari kita diciptakan dan dilahirkan ke dunia ini dengan sebuah tujuan. Untuk apakah sebenarnya?
Alasan yang utama dan paling mendasari adalah, kita diciptakan "for the glory of the LORD" yang kalau saya terjemahkan bebas dalam bahasa Indonesia adalah "untuk memuliakan/kemuliaan Tuhan sang pencipta."
(Pernyataan ini dikutip bebas dari buku Purpose Driven Life (chapter 1) dan Heaven is so real!)

Lalu?
Kalau begitu bukankah sudah sewajarnya kalau cinta atau kasih yang kita miliki haruslah ditujukan kepada Tuhan terlebih dahulu (agape)? lalu kepada keluarga (storge) dan saudara (phileo), baru yang terakhir cinta di antara seorang laki-laki dan wanita (eros).
Namun seringkali sebagai manusia, kita menempatkan kekasih atau pacar kita di atas segalanya.
Sebagai akibatnya banyak orang khawatir dengan hubungan cintanya, menjadi sulit untuk berkomitmen karena teralu banyaknya pilihan dan godaan, sampai mengalami sakit hati dan patah hati yang berulang-ulang karena belum menemukan (apa yang dianggap) pasangan yang tepat. Ada yang bilang kalau hal-hal yang tersebut tadi itu hanya berlaku buat yang masih single atau in a relationship.
Kalau saya boleh menerjemahkan lagi (ciee..) dalam kehidupan pernikahan kalimat-kalimat tadi bisa diterjemahkan menjadi kurang percaya kepada pasangan, perselingkuhan, dan yang paling parah berakhir dengan sebuah perceraian.

Aduuhh saya ini menulis apaan sih? Belum pernah nikah sudah ngomong macem-macem. Mohon dimaklumi, karena yang nulis sedang bingung bikin tugas jadi teringat untuk mengupdate blognya.

Anyway, saya cuma ingin bilang: dahulukanlah Tuhan dalam segala hal yang terjadi dalam hidup ini, maka semuanya akan diberi jalan keluar (note: kalau diimani dengan sungguh). Termasuk yang sedang mencari jodoh yang tepat dan yang masih ragu apakah pacar yang sekarang tuh calon yang tepat :) Amiiiinn.

"But seek first the kingdom of God and His righteousness, and all these things shall be added to you" (Matt 6:33)