Friday, November 24, 2006

Behold, the day is really upon of you

Saya tahu bahwa banyak dari tulisan saya berisi hal-hal yang tidak bermutu. Namun kalau anda adalah seseorang yang bisa berbahasa Indonesia dan sedang membaca postingan ini, percayalah bahwa saat ini anda membaca bukan karena kebetulan. Saya hanya ingin mengatakan bahwa Hari Tuhan telah sangat dekat dan waktu kita di bumi ini sudah tidak lama lagi. Iya ini adalah hari yang kita semua mengenalnya sebagai hari kiamat.

Banyak orang terutama mereka yang percaya akan Yesus Kristus masih meragukan akan datangnya hari itu. Sejak kitab Daniel (perjanjian lama), Alkitab telah berulang kali menuliskan dan mengingatkan dengan sungguh tentang datangnya akhir zaman itu.
"...,dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu."
"Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal." (Daniel 12)

"Ketika hari Tuhan datang semua orang yang telah mati akan dibangkitkan kembali dan bagi mereka yang tercatat dalam Buku itu akan naik ke langit diselubungi awan."
Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu." (Wahyu11; Wahyu20)


Jaman tidaklah semakin baik. Tidak akan ada lagi tempat aman di atas bumi ini; apapun bisa terjadi tanpa memandang tempat dan waktu. Buku Heaven is So Real (Surga itu Sungguh Nyata) karangan Choo Thomas, mencatat setelah terjadinya peristiwa 11 September akan terjadi peristiwa-peristiwa yang lebih dasyat daripada itu. Ketika hal-hal ini terjadi, sungguh kita telah diingatkan bahwa waktunya sudah dekat bahwa Tuhan Yesus yang dikenal juga sebagai Nabi Isa akan datang untuk yang kedua kalinya untuk mengakimi orang yang hidup dan mati. Sepanjang pengetahuan saya pribadi setelah peristiwa 11 September, di Indonesia pada khusunya telah terjadi Tsunami (2004), lalu musibah terjangkitnya penyakit flu burung dan sapi gila, disusul dengan gempa bumi dasyat di Yogjakarta (2006), dan saat ini wilayah Sidoarjo dan sekitarnya terancam banjir lumpur panas yang diperkirakan tidak akan berhenti sampai waktu tiga tahun mendatang.
Di kawasan internasional kita juga mendengar tentang terjadinya gempa bumi di Pakistan, perang di mana-mana termasuk perang antara Israel dan Libanon beberapa saat yang lalu. Maafkan karena keterbatasan pengetahuan saya, saya hanya ingin menunjukan bahwa masa sekarang yang orang sering bilang adalah "masa-masa damai" (setelah perang dunia ke 2) ini sudah kadaluarsa. Injil Lukas menulis agar kita jangan terkejut dan panik ketika hal-hal di atas ini kita dengar dan alami, karena semuanya baru permulaannya saja.

"Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera"
"...Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit."



Saya bukan mau sok pamer Kekristenan dengan menulis hal-hal di atas. Melihat kehidupan saya sendiri, saya dahulu bukan seorang Kristen yang benar-benar taat meskipun saya terlahir di keluarga Kristen dan selalu ke gereja setiap hari Minggu. Para teman saya mengira saya adalah orang Kristen sejati karena saya pergi ke gereja setiap hari Minggu dan menjadi pekerja di gereja. Dalam urusan memuji dan menyembahpun, sejujurnya dulu saya hanya ikut-ikut untuk menyembah sambil mengangkat tangan. Anda boleh menyebut saya dulu adalah seorang yang munafik di hadapan manusia dan Tuhan sendiri. Kalau saya mengingatnya lagi sungguh saya malu mengakui saya adalah seorang pengikut Yesus.

Adapun alasannya kami sekeluarga dididik secara Kristen Protestan yang tidak melakukan baptisan selam dan tidak mengakui bahwa karunia bahasa roh itu dapat terjadi pada setiap orang yang rindu dan mau membuka hati kepada Roh Kudus untuk masuk dan mengajar setiap dari kita untuk berdoa dalam roh. Selama 19 tahun saya memegang kepercayaan ini dengan sungguh dan menanggap orang-orang di gereja hanya berpura-pura memiliki kemampuan berbahasa roh dan mengagung-agungkan baptisan selam. Walaupun demikian pada saat-saat tertentu saya dapat mendengar Tuhan berbicara seperti pada malam itu (pada sebuah acara fellowship di Haarlem) saat Dia meminta saya untuk dibaptis selam ketika saya sendiri sudah memutuskan untuk tidak datang dalam acara baptisan keesokan sorenya (karena sebenarnya saya telah diteguhkan (baptisan dewasa dengan dipercik) di sebuah gereja di Semarang).
Demikian pula dengan karunia berdoa dan menyembah dalam bahasa roh (akan diceritakan di lain kesempatan kalau ingat :) hehe).

"Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. "
" Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

Saya berani menceritakan semuanya ini karena Bapa sendiri melalui perantaraan putriNya, saudari Choo Thomas, telah menyentuh hati dan pikiran saya melalui buku yang sudah saya sebutkan sebelumnya. Dan saya sungguh rindu untuk membagikan kepada saudara semua bahwa Tuhan memberikan peringatan ini bukan sekedar untuk menakut-nakuti, tetapi Dia sungguh rindu dan sudah tidak sabar untuk menunjukan kita tempat yang sudah Dia sediakan di Sorga bagi kita yang sungguh-sungguh mengasihiNya juga. Tuhan sudah siap, tetapi sudah siapkah kita?
Ada saat di mana saya menjadi sangat takut akan datangnya hari Tuhan itu. Bukan hanya peristiwa-peristiwa dan penderitaan hebat yang akan terjadi namun juga pertanyaan besar apakah saya akan turut mendapat bagian dalam kebangkitan yang pertama (the rapture) sebelum masa penderitaan besar yang dalam bahasa Inggrisnya disebut "Great Tribulation." Kalaupun saya tertinggal, dapatkah saya bertahan sampai mati menjadi pengikutNya? Biarpun pertanyaan-pertanyaan ini masih belum terjawab, saya cuma pegang satu hal: janji Tuhan adalah iya dan Amin. Dia setia, tidak pernah ingkar, dan terlebih lagi janjiNya tidak pernah terlambat.

Waktunya sudah dekat, hari itu sungguh akan tiba dan Tuhan sendiri berkata kedatanganNya lebih cepat dari yang telah kita bayangkan. Kalau Dia sendiri yang telah menyatakannya adakah alasan buat kita untuk masih meragukan kebenaranNya. Maka dari itu percayalah kepada Tuhan. Kasihilah dan kenallah Dia melalui firmanNya. Orang bilang kalau tidak kenal tidak sayang, namun Tuhan tetap sayang meskipun anda tidak begitu mengenalNya. Dia sungguh masih menanti jawaban pernyataan cintaNya kepada anda maka dari itu diberitahukannya semua tanda-tanda ini supaya yang sudah mengenalNya semakin mendekatkan diri dan menjalin hubungan yang lebih intim dengan Tuhan dengan berdoa dan melatih diri untuk beribadah.
Bagi anda yang belum menerima Tuhan Yesus, Dia masih menunggu dan memberikan waktu sampai kedatanganNya yang kedua kali. Maka dari itu saya hanya ingin menyampaikan pesan ini Tuhan mengasihi saudara dan saya, sungguh Dia tidak ingin satupun dari kita masuk ke dalam kematian yang kekal, namun banyak dari kita memilih menolak cintaNya dan melukai hatiNya. Jangan berpikir semua orang baik akan mendapatkan pahala besar di akhirat, kebaikanmu tidak akan menyelamatkanmu kalau saudara tidak mengenal siapa sang juruselamat yang hidup.
"Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."



"Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia (hari itu) akan menimpa semua penduduk bumi ini."
"Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."

"...hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap."