Thursday, February 09, 2006

Nostalgiaku di tahun '80an

Bukan, kita2 bukan kumpulan manula usia 80-an. Belum setua itu lah... cing. Walopun emang masa jaya kita2, saat2 bisa nglakuin apa aja nggak pake mikir panjang, udah lewat...

Blog ini didedikasikan untuk mengenang taon2 yang indah itu. Dekade 80-an!!

Biar aja orang pada bilang norak, jadul, najong, memble... yang penting kita2 tetep merasa kece dan juga hepi bisa bernostalgia

Oke Coy!! (http://lapanpuluhan.blogspot.com/)




Begitulah kutipan dari sebuah blog berbahasa Indonesia yang mengulas pernak-pernik di tahun 80an. Setelah membaca beberapa postnya, saya merasa menjadi bagian dalam era tahun 80an itu meskipun pada akhir tahun 80an, 1989-1990, saya masih berusia 5 tahun. Sebut saja hal-hal di bawah ini yang cukup mewarnai masa kecil saya juga.
- Game watch (Super Mario Bros dan Green House) ( yang super mario tidak ketemu gambarnya, yang green house ini permainannya mematikan serangga yang mau makan tanaman)


- Kaset video sewaan (ada yang warna hijau untuk semua umur, yang biru untuk 13 tahun ke atas termasuk di antaranya film-film Warkop DKI, dan yang berwarna merah untuk usia 17 tahun ke atas)

- Panggung boneka si Unyil (masih ingat kan ma Unyil, Cuplis, Pak Ogah, bu Bariah, dan siapa yang ga kenal ma pak Raden yang pelit galak?? gara-gara nonton cerita unyil yang ada adegan nasi-nasi yang menangis, sejak saat itu saya tidak pernah membuang-buang makanan lagi)

- Drama Oshin jam 18.30 WIB sebelum sholat mahgrib (drama Jepang yang mempopulerkan kebudayaan Jepang di televisi Indonesia termasuk salah satunya menyebut anak yang punya kulit putih bermata sipit dibilang mirip Oshin)


-Sinetron Losmen di hari Rabu malem yang bercerita tentang keseharian keluarga pak Broto

-Jaya-jayanya berbagai film Indo mulai dari yang komedi Dono Kasino Indro, Ateng dan Ishkak, yang romantis seperti Catatan si Boy filmnya Ira Maya Shopa, terus film laganya Barry Prima ma Eva Arnaz, sampai yang horor kaya Tuyul dan Sundel Bolong ( serius saya sudah pernah menonton semuanya meskipun hanya siaran ulang di layar kaca ). Tercatat terakhir kali FFI (Festival Film Indonesia) diadakan adalah tahun 1992 setelah itu dunia perfilman Indonesia mati sampai sekitar tahun 2004. Syukurlah sekarang film-film layar lebar mulai bermunculan kembali di tanah air kita.



-Jajanan ama snack: sebut saja nama-nama berikut seperti kreep-kreep, anak mas, pindy, wafer superman, chiki, choki-choki, ama nyam-nyam, jagoan neon. Yang saya tahu beberapa di antara produk ini masih ada dalam kemasan yang baru, meskipun demikian rasanya sudah agak berubah kaya si anakmas yang kini hanya tersedia dalam rasa ayam dan bumbunya makin dikit, mienya sama saja tetap sedikit huuuuuuuuuuuuuu.............

Demikianlah sekilas dari pengetahuan saya di tahun 80an. Cukup menarik juga untuk menyadari bahwa 21 tahun kehidupan saya di bumi ini telah memiliki sebuah nostalgia di tahun 80an. Mungkin tidak selama dan sebanyak nostalgia jaman mama-papa kita atau emak dan engkong kita, tetapi dengan menengok kembali ke masa 16 tahun yang lalu, saya sudah dapat melihat betapa banyaknya hal yang sudah berubah di Indonesia sejak tahun itu.