Monday, March 05, 2007

Wawancara pertama

Pembaca...sebenarnya saya hampir melupakan bahwa kata "interview" masih memiliki terjemahan bahasa Indonesia yang tidak lain adalah "wawancara." Nah pembicaraan EYD berhenti di sini dulu.

Saya cuma mau bagi-bagi cerita tentang pengalaman saya berwawancara dengan orang. Maksudnya wawancara buat magang ma cari kerja gitu lohh (bukan saya yang mewawancarai orang). Wawancara pertama dan terakhir saya adalah waktu magang di Japanese Chamber of Commerce. Bisa dikatakan pada saat itu, saya merasa sangat bahagia dan bersyukur kepada Tuhan karena sekali wawancara langsung diterima, di tempat kerja impian lagi...(apa coba kalau bukan perusahaan yang berhubungan negeri anime dan negeri asal doraemon dan Takuya Kimura itu). Namun di samping hal itu saya juga sekali-kali jadi kepikiran karena tidak memiliki kesempatan memilih perusahaan seperti yang dialami beberapa rekan saya; yaitu mendapatkan pengalaman wawancara beberapa kali, ditolak beberapa kali, dan diterima beberapa kali juga sampai pada saatnya mereka harus memilah-milah di perusahaan mana mereka akan membubuhkan tanda tangan hitam di atas putih.

Sayaaaa...dengan kata lain tidak hanya cari pengalaman kerja namun juga mencari pengalaman interview..eh wawancara maksudnya. Tahu ga waktu pas wawancara di JCC satu-setengah taon yang lalu...sempat mempermalukan diri sendiri dan bikin bingung yang wawancara karena saya melafalkan "paper" sebagai "pepper"

I told my ex-boss that my father worked in a paper company dan beliau mengira bahwa papah saya bekerja di pabrik merica (hooooooooooooooo..................). Sejak saat itu saya selalu mengingat bahwa kertas dalam bahasa Inggris dibunyikan antara bunyi "paiper dan peiper" dan merica itu dibaca "pep-perrrrr......"

Bagaimana mungkin seorang exchange-student yang nekat terbang dari Sweden ke Belanda cuma buat ikut interv eh wawancara yang belum tahu hasilnya diterima atau tidak dan seorang kandidat yang tidak bisa melafalkan bahasa Inggris dengan benar bisa diterima di JCC, organisasi Jepang yang semua pelanggan dan anggotanya cuma berbahasa Inggris dan Belanda? Pada saat itu ada tujuh kandidat lain, di mana enam di antaranya sudah diwawancara.

Saya hanya dapat berkata hari ketika saya diterima untuk menjadi trainee selama setahun di sana........dan semuanya terjadi karena kebaikan Tuhan dan anugerah-Nya.

Lord you make all things possible and it happened to me miraculously. That internship, even I cannot say the best simply because that was my very first time working with a company, it was one of the best times of my life in Holland. Thanks God!!

Bahasa Inggris saya? agak nyombong dikit ga apa-apa kan? selama setahun di sana berkembang kok...syukurlahh. Mungkin ini adalah hasil kebanyakan ngobrol ma boss di kantor, terima telpon lebih dari sepuluh kali per hari, berpuluh-puluh email sehari (meskipun banyak junknya :p), sehari 8 jam, 5 hari seminggu selama 12 bulan lamanya.

Tulisan ini cuma secuplik dari kisah hidup si mbak kutu.



Akhirnya buat yang sedang cari kerja, yang sedang menunggu balesan (bisa pekerjaan; bisa jawaban orang yang ditaksir)...jangan pernah berhenti berharap, berusaha, dan berdoa ('coz He is faithful). Masa depan itu ada dan harapanmu takkan pernah hilang amiinnn. Ganbatte kudasai ne!!