Monday, June 27, 2005

Kembali ke Belanda

Akhirnya perjuangan selama 10 bulan di Sweden berakhir juga. Rasanya lega sekali karena saya sudah kembali ke habitat saya di Belanda meskipun harus menumpang di rumah teman. Mengapa bukan Indonesia yang saya rindukan? Sayapun tidak tahu bagaimana menjelaskan fenomena ini. Yang jelas, Belanda telah menjadi kampung halaman saya yang kedua setelah rumah ortu.
Situasi di sini tidak banyak berubah, mungkin karena tiga minggu yang lalu saya sempat pulang satu minggu untuk interview.

Satu program yang berakhir bukan berarti saya bisa tenang sambil berleha-leha sekarang. Tugas-tugas yang baru telah menanti untuk diselesaikan begitu saya sampai di Belanda. Terbukti begitu saya sampai, saya harus pergi ke baggage service untuk menanyakan kemana perginya koper saya yang ternyata masih tertinggal di Stockholm karena ada masalah teknis (alias: mesin penyalur kopernya rusak). Mungkin hal ini tidak ada hubungannya dengan apa yang saya tuliskan di awal alinea ini, tetapi saya sadar perjalanan masih panjang dan tugas-tugas semakin berat. Nyatanya setelah itu, saya tidak bisa beristirahat sampai malam harinya (catatan: saya sampai jam 10 pagi di Amsterdam) dikarenakan beberapa acara telah menunggu seperti menemani Via beli panci di centrum, dilanjutkan acara BBQnya Hariadi yang merayakan hari ultahnya 2 minggu yang lalu.
Cape...cape sekali, but I really enjoyed it..(huhu ngelantur lagi). Ya begitulah saya tidak akan cerita panjang lebar..tapi banyak yang harus saya kerjakan setelah ini.

Jalan hidup saya masih panjang dan semakin berliku-liku, tetapi setiap satu terselesaikan berarti saya semakin lebih dekat ke tujuan hidup yang ingin saya capai. Maka dari itu untuk bertahan dengan semuanya ini kuncinya hanya mempertahankan harapan saya dan berusaha mewujudkannya dengan bimbingan yang di Atas. Saya percaya kalau Dia sudah berencana, sesulit apapun itu Dia pasti buka jalan.